Senin, 16 September 2013

Penutupan Manasik Haji: JCH Harus Berlapang Dada

 


Meulaboh-KemenagNews, Selasa (16/9/2013) “Selamat kepada para calon jamaah haji Kabupaten Aceh Barat, yang pada hari ini dinyatakan sudah selesai melaksanakan manasik haji. Mudah-mudahan semua pengetahuan yang sudah diperoleh dan dipelajari selama manasik berlangsung, bisa menjadi bekal yang cukup untuk bisa melaksanakan ibadah haji secara benar dan khusu, sehingga mudah-mudahan pula dengan demikian saudara-saudara akan menjadi haji yang mabrur dan Jemaah Calon Haji juga harus berlapang dada,” ungkap H. T. Alaidinsyah yang hadir memberikan sambutan dalam acara Penutupan Pembinaan Manasik Haji Tahun 1434 H/ 2013 M, Senin, (16/09/13) di masjid Agung Baitul Makmur Meulaboh Kabupaten Aceh Barat.
Sebelum acara penutupan terlebih dahulu para calon jamaah haji, mendapat beberapa materi manasik, yang telah di sampaikan beberapa orang pemateri mulai dari tata cara keberangkatan, sampai dengan praktek pelaksanaan haji dan Umrah.
Acara yang dihadiri beberapa pejabat dan Unsur Muspida, diantaranya, Kapolres Aceh Barat, Dandim 0105 Kabupaten Aceh Barat, Ketua Mahkamah Syar’iah Meulaboh dan Ketua MPU dan juga dihadiri Kakankemenag Kabupaten Aceh Barat, Drs. H. M. Arif Idris, MA.
Kadis Sayriat Islam Kabupaten Aceh Barat Drs. Hasballah dalam laporan nya menyampaikan Dari 164 calon Haji ini Laki-laki berjumlah 59 orang, Wanita 105 orang berasal dari beberapa Kecamatan,sedangkan jamaah calon Haji termuda Haswani Binti H. Hanafi Rani (37) tahun dari Kecamatan Samatiga, dan tertua M. Daud Bin Hasyim (85) tahun dari Kec Johan Pahlawan. Seluruh Jamaah Calon Haji ini akan masuk asrama Haji Embarkasi Banda Aceh pada tanggal 02 Oktober 2013 pukul 22.00 Wib. sedangkan keberangkatan ke tanah suci pada tanggal 04 Oktober 2013 pukul 04.00 Wib.
Iringan doa kita bersama diharapkan seluruh jamaah calon Haji ini yang telah mendapatkan bimbingan dan pengetahuan pada manasik ,termasuk persiapan fisik dan mental yang prima menjadi andalan , sehingga pelaksanaan ibadah wajib maupun sunat nantinya berjalan dengan sempurna, sebab seluruh jamaah akan dihadapkan dengan berbagai tantangan termasuk cuaca yang kurang bersahabat serta akan bertemu dengan warga asing dari berbagai daerah yang memiliki adat istiadat yang tentu sangat berbeda dengan lingkungan sehari harinya. [Jufrizal/y]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar